Sekolah Menulis: Ledakan Informasi Mempengaruhi Dunia Jurnalistik

Media Muharrik – Sabtu 15/02/2025, LSO Media Muharrik mengadakan Sekolah Menulis sebagai bentuk gerakan literasi. Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Pergerakan PMII Komisariat IAIN Ponorogo, desa Ngrupit, kecamatan Jenangan selama 2 Hari. Kegiatan ini dihadiri oleh 18 peserta yang berasal Pengurus Rayon dan Komisariat PMII IAIN Ponorogo.  

Pelatihan ini berlangsung dari jam 10:00 sampai jam 16.00, dimulai dari pembukaan sampai dengan akhir diskusi pada hari pertamapada pembukaan sahabat Hakim sebagai Ketua Komisariat menyampaikan. “Adanya Sekolah menulis ini berawal dari kebutuhan kader-kader PMII yang mmebutuhkan adah kepenulisan untuk sahabatyang memiliki minat kepenulisan tapi tidak memiliki wadah pengembangan.”

Pembukaan dilakukan secara non-formal oleh Sahabat Hakim dan Sahabat Anam sebagai ketua komisariat dan ketua pelaksana Sekolah Menulis.

baca juga: Guru di Indonesia: Profesi atau Pengabdian?

Hari pertama Sekolah Menulis, panitia mengundang Jurnalis dari Jawa Pos Radar Madiun sebagai pemateri Menulis Berita. “Ranah jurnalistik zaman dahulu dengan sekarang sangat berbeda. Dahulu yang dapat mudah memberikan informasi adalah para jurnalis, sedangkan sekarang semua bisa, karena adanya kemajuan teknologi yang berkembang pesat, maka tidak menutup kemungkinan bahwa setiap orang bisa menjadi penulis,”

Perkembangan teknologi digital telah mengubah lanskap pencarian dan penyebaran informasi secara signifikan. Sebelum era digital, informasi didominasi oleh media cetak seperti surat kabar dan majalah, di mana hanya jurnalis dan institusi media yang memiliki akses untuk menyebarkan berita kepada masyarakat. Proses pencarian informasi pun lebih kompleks karena bergantung pada wawancara langsung, observasi lapangan, dan riset mendalam melalui arsip fisik.

baca Juga: Haul Gus Dur

Namun, dengan munculnya internet dan teknologi digital, akses terhadap informasi menjadi lebih luas dan cepat. Mesin pencari seperti Google, media sosial, serta platform berita online memungkinkan setiap individu untuk mendapatkan informasi dalam hitungan detik. Selain itu, kemunculan jurnalisme warga (citizen journalism) membuka peluang bagi masyarakat umum untuk berbagi berita dan opini secara langsung melalui blog, media sosial, maupun platform berbasis komunitas.

Meski kemudahan akses ini membawa manfaat besar, tantangan baru pun muncul, terutama dalam hal validitas informasi.

Penyebaran berita hoaks menjadi ancaman yang harus diwaspadai. Oleh karena itu, keterampilan dalam menggali, memilah, dan memverifikasi informasi menjadi semakin penting bagi siapa saja yang ingin menjadi penulis atau berbagi perspektif di era digital.

Pelatihan yang diadakan oleh PMII Komisariat IAIN Ponorogo ini menjadi langkah strategis dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan menulis yang adaptif di era digital. Dengan pemahaman yang mendalam tentang teknik jurnalistik dan etika penulisan, diharapkan para peserta dapat menjadi agen penyebar informasi yang kredibel dan bermanfaat bagi masyarakat luas

Penulis: Ummi Fadllillah Salsabila

 

Scroll to Top