Media Muharrik – Pengurus Komisariat PMII IAIN Ponorogo resmi membuka Rapat Tahunan Komisariat (RTK) ke-38 pada Sabtu, 22 Maret 2025. Acara ini menjadi ajang reorganisasi kepengurusan sekaligus peluncuran dua buku penting bagi kaderisasi PMII, yakni Manifesto Pergerakan 2 dan Buku Saku Kaderisasi.
Baca juga: Benarkah PMII Hanya Sebagai Batu Loncatan Menuju Ormawa?
Kegiatan yang berlangsung di kampus IAIN Ponorogo ini dihadiri oleh jajaran Pengurus Rayon se-Komisariat, Pengurus Komisariat PMII Universitas Muhammadiyah Ponorogo, serta Pengurus Cabang PMII Ponorogo. Turut hadir pula Ketua Ikatan Alumni PMII (IKAPMII) Ponorogo, Aris Tontowi, yang memberikan sambutan dalam pembukaan acara.
Dalam pidatonya, Aris menekankan pentingnya RTK sebagai momentum estafet kaderisasi. “RTK bukan sekadar ajang pergantian kepengurusan, tetapi juga momen untuk menyalurkan semangat pergerakan kepada generasi selanjutnya, dari komisariat ke pengurus rayon,” ujarnya.
Baca juga: Lebih Dari Sekedar Jaket Biru, Waktunya Untuk Obahh!!
Selain agenda utama berupa sidang reorganisasi kepengurusan, acara ini juga menjadi panggung intelektual bagi kader-kader PMII. Peluncuran Manifesto Pergerakan 2 dan Buku Saku Kaderisasi menjadi simbol bahwa PMII terus bergerak dalam nafas literasi. Kedua buku ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi kader dalam memahami nilai-nilai pergerakan dan kaderisasi.
Ketua PMII Komisariat IAIN Ponorogo menegaskan bahwa RTK bukan sekadar forum formalitas pemilihan ketua baru, tetapi juga ruang untuk mengonsolidasikan visi, misi, serta arah gerak organisasi. “Kami berharap seluruh peserta mengikuti forum ini dengan serius, khidmat, dan penuh semangat agar hasil yang diperoleh maksimal,” tuturnya.
Dengan semangat kaderisasi dan literasi yang terus dikembangkan, RTK ke-38 PMII IAIN Ponorogo menjadi tonggak penting dalam membentuk pemimpin masa depan yang progresif dan berwawasan luas.