Green Economy: Konsep Berkelanjutan mengatasi Krisis Ekologi
Beberapa tahun terakhir indonesia berada di tengah krisis lingkungan yang mendalam. Setiap musim kemarau kita disuguhkan dengan kebakaran hutan, kualitas udara memburuk, dan kekeringan sedangkan di musim penghujan saat ini akan dihadapkan dengan banjir, longsor. Memang begitu banyak sebab di baliknya tapi akibat tangan manusia tidak bisa dipandang sebelah mata.
Krisis ini mencerminkan ketidakseimbangan hubungan antara manusia dengan alam, dan antar manusia-manusia sendiri. Berbagai bencana ekologis yang terjadi belakangan ini merupakan cermin dari hilangnya harmoni hubungan antara manusia dengan alam. Cara pandang yang mengeksploitasi alam dan mengabaikan keberadaan makhluk lain telah merusak tatanan ekologis planet ini. Diperlukan kesadaran mendalam untuk mentransformasikan etika dan spiritualitas demi mengembalikan keseimbangan. Hanya dengan mereformasi akar masalah yaitu hubungan manusia dengan alam yang tercermin dalam etika dan spiritualitas, krisis ekologi dapat diatasi secara menyeluruh.
Mengingat kembali debat cawapres yang lalu, tentang green economy, green economy atau ekonomi hijau adalah suatu konsep ekonomi yang tidak mengabaikan berbagai aspek lingkungan, sehingga tetap memperhatikan permasalahan lingkungan di sekitarnya. Kegiatan ini dengan kacamata dari ekonomi syariah yaitu mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat yang dapat terwujud dengan tetap memperhatikan keseimbangan ekosistem di sekitarnya.
Sebagai Kader PMII, kita akrab dan mengenalnya dengan habluminalalam salah satu nilai yang ada di nilai dasar pergerakan (NDP), yang mana kita juga harus menyayangi dan memperjuangkan guna menjaga keseimbangan alam dan untuk anak cucu kita nanti di masa depan. Konsep green economy ini tidak hanya berkontraksi pada isu-isu lingkungan, namun juga pada isu pembangunan ekonomi, pembangunan sosial, dan perlindungan lingkungan.
Selaras dengan itu, diskusi series yang diselenggarakan PC PMII Ponorogo dengan tema pembangunan daerah yang lalu, Pak Luhur selaku sekertaris BAPPEDALITBANG kab. Ponorogo menuturkan 20 tahun kedepan ponorogo akan menentukan arah pembangunan harus menjaga kesinambungan antara laju pertumbuhan ekonomi dengan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM). Sugiri Sancoko Bupati saat itu juga menegaskan pada uji publik tentang rancangan pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) 2025-2045 pada rabu (20/12/2023). arah pembangunan selama 20 tahun kedepan harus menjaga kesinambungan antara laju pertumbuhan ekonomi dengan menerapkan konsep green economy untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosial, sekaligus mengurangi resiko lingkungan signifikan.
Green economy merupakan transisi ekonomi menuju model yang berkelanjutan didorong oleh investasi yang meningkatkan kesejahteraan manusia dan mengurangi resiko lingkungan. ini bukanlah sebuah pilihan melainkan kebutuhan, dengan pertumbuhan populasi dan konsumsi yang semakin meningkat sumber daya alam kita terancam. Green economy menawarkan solusi dengan mengedepankan efisiensi sumber daya alam dan inovasi teknologi ramah lingkungan, penerapan green economy menggabungkan kebijakan lingkungan dan ekonomi untuk mencapai pertumbuhan inklusif. Hal ini menciptakan peluang pekerjaan, mendorong sektor-sektor hijau, dan menerapkan harga yang mencerminkan biaya lingkungan.
Di indonesia sendiri potensi green economy sangat besar, kekayaan sumber daya alam kita bisa dioptimalkan dengan cara yang berkelanjutan, misalnya pengembanga energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, dan industri ramah lingkungan. Transisi ke green economy memerlukan dukungan penuh dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat tentunya. Melalui kebijakan yang proaktif, insentif, dan pendidikan kita bisa bersama-sama mewujudkannya, sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati terkaya didunia tanggung jawab kita untuk menerapkan green economy sangatlah besar, untuk indonesia yang lebih hijau, makmur, dan berkelanjutan.
Konsep green economy ini adalah konsep yang perlu diterapkan oleh masyarakat luas, contoh sederhananya masyarakat bisa menerapkan di rumah masing-masing dengan cara mengolah sampah rumah tangga dengan baik, hal ini memungkinkan bertransformasi menjadi energi yang berguna bagi masyarakat luas sehingga meningkatkan nilai ekonomis sampah. Transformasi energi berguna bagi masyarakat untuk mendukung penerapan ekonomi hijau yang mendukung masyarakat secara internasional. Ekonomi hijau bertujuan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat internasional mengenai pentingnya memelihara dan menjaga bumi serta lingkungan dan ekosistemnya.
Dalam hal ini kita sebagai kader PMII yang memiliki landasan Nilai Dasar Pergerakan (NDP) yang salah satunya habluminalalam tentunya perlu menerapkan konsep tersebut di kegiatan sehari-hari dan masyarakat. Kita sebagai agen perubahan dan agen sosial kontrol harus menyadarkan akan konsep sepenting ini dan Perlu kita sadari bersama bahwa alam adalah sebagai tempat kita untuk beribadah dan bergerak, sudah seyogyanya kita harus menjaga dan merawat keseimbangan alam untuk masa depan bangsa.
Penulis: Lucky Setiawan
Editor: Choirulan