Media Muharrik – Ratusan mahasiswa dan Masyarakat Ponorogo yang tergabung dalam Aliansi Ponorogo Melawan menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Ponorogo pada Jumat (21/2/2025). Dalam aksi tersebut, mereka membawa replika keranda mayat sebagai simbol kekecewaan terhadap kebijakan pemerintah.

Baca juga: ISU SOSIAL DALAM KAJIAN ORGANISASI MAHASISWA

Aksi ini bertujuan mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk mengevaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta sejumlah kebijakan yang dianggap tidak tepat sasaran. Demonstrasi sempat diwarnai aksi dorong-mendorong antara mahasiswa dan aparat keamanan, bahkan seorang demonstran dilaporkan pingsan akibat kelelahan.

Tuntutan Demonstran

Para mahasiswa menuntut DPRD Ponorogo untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah pusat. Beberapa poin utama yang mereka suarakan antara lain:

– Evaluasi terhadap efisiensi anggaran di sektor pendidikan.

– Revisi pasal-pasal dalam Undang-Undang Mineral dan Batu Bara (UU Minerba) yang dianggap kontroversial.

– Peninjauan kembali program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai belum merata dan berpotensi mengurangi anggaran untuk kebutuhan dasar lainnya.

Koordinator aksi, Nanda Dwi Yanuari, menyoroti bahwa program MBG seharusnya lebih berfokus pada kelompok rentan seperti ibu hamil jika benar bertujuan untuk mengatasi stunting.

Baca juga: Guru di Indonesia, Profesi atau Pengabdian?

Program MBG ini belum merata, tetapi banyak anggaran yang sudah dipangkas. Jika memang bertujuan untuk pencegahan stunting, maka seharusnya ibu hamil yang mendapatkan asupan gizi gratis,” ujar Nanda.

Tanggapan DPRD Ponorogo

Menanggapi aksi ini, anggota Komisi A DPRD Ponorogo, Eka Rekno Setyani, menyatakan bahwa pihaknya akan menyampaikan tuntutan mahasiswa ke pemerintah pusat.

“Saya rasa tuntutan ini serupa dengan yang disuarakan di daerah lain. Kami di DPRD, akan menyalurkan aspirasi mahasiswa ini,” ujar Eka.

Aksi ini diikuti mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Ponorogo. Mereka mengawali aksi dengan long march mengelilingi Kecamatan Ponorogo sambil berorasi sebelum tiba di Gedung DPRD. Setibanya di lokasi, mereka membentangkan spanduk berisi kritik terhadap kebijakan pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka.

Selain insiden dorong-mendorong dengan aparat dan seorang demonstran yang pingsan, mahasiswa juga memajang replika keranda mayat di pintu gerbang kompleks Gedung DPRD sebagai simbol matinya kepercayaan terhadap kebijakan pemerintah.

Aksi ini berlangsung hingga malam hari dengan pengamanan ketat dari pihak kepolisian.

Penulis: Saharin

 

 

 

 

Scroll to Top